PERHATIAN!!!

SELAMAT DATANG KE BLOG KUARTERS INSTITUSI PENDIDIKAN TROLAK UTARA

Wednesday, February 9, 2011

Jangan Tangisi Apa yang Bukan Milikmu

Jangan Tangisi Apa yang Bukan Milikmu
Dalam perjalanan hidup ini seringkali kita merasa kecewa. Sangat kecewa. Sesuatu yang luput dari genggaman, keinginan yang tidak tercapai, kenyataan yang tidak sesuai harapan. Akhirnya angan ini lelah
berandai-andai cuma. Sungguh semua itu telah menghadirkan penyesalan yang begitu menggelora dalam jiwa. Dan sungguh sangat beruntung andai dalam saat-saat terguncangnya jiwa masih ada setitik cahaya dalam kalbu untuk merenungi kebenaran. Masih ada kekuatan untuk melangkahkan kaki menuju majlis-majlis ilmu, majlis - majlis zikir yang akan mendatangkan rasa ketenteraman jiwa.

Hidup ini ibarat belantara.Tempat kita mengejar berbagai keinginan. Dan memang manusia diciptakan mempunyai kehendak, mempunyai keinginan. Tetapi tidak setiap yang kita inginkan boleh dimiliki, tidak setiap yang kita mahu boleh tercapai. Dan tidak mudah menyedari bahwa apa yang bukan menjadi hak kita tak perlu kita tangisi. Banyak orang yang tidak sedar bahawa hidup ini tidak punya satu hukum: harus berjaya, harus bahagia atau harus-harus yang lain.

Betapa banyak orang yang berjaya tetapi lupa bahawa hakikatnya itu semua pemberian Allah hingga membuatnya sombong dan bertindak sewenang-wenang. Begitu juga kegagalan sering tidak dihadapi dengan benar. Padahal dimensi tauhid dari kegagalan adalah tidak tercapainya apa yang memang bukan hak kita. Padahal hakikat kegagalan adalah tidak termiliknya apa yang memang bukan hak kita.

Apa yang memang menjadi bahagian kita di dunia, entah itu rezeki, jawatan, kedudukan pasti akan Allah sampaikan.Tetapi apa yang memang bukan milik kita, ia tidak akan boleh kita miliki, meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.

Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab(Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakanya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yang luput dari kamu dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.  (QS Al-Hadid ;22-23)

Demikian juga bagi yang sedang mencari jodoh.Kadang kita tak sedar memaksa Allah tentang jodoh kita,bukannya meminta yang terbaik dalam istikharah kita tetapi benar-benar memaksa Allah: Pokoknya harus dia Ya Allah harus dia, karena aku sangat mencintainya. Seakan kita jadi yang menentu segalanya, kita meminta dengan paksa. Dan akhirnya kalaupun Allah memberikannya maka tak selalu itu yang terbaik. Bisa jadi Allah mengulurkannya tidak dengan kelembutan, tapi melemparkannya dengan marah kerana niat kita yang terkotori.

Maka wahai jiwa yang sedang gundah, dengarkan ini dari Allah :

Boleh jadi kalian membenci sesuatu,padahal ia amat baik bagi kalian. Dan boleh jadi kalian mencintai sesuatu, padahal ia amat buruk bagi kalian. Allah Maha mengetahui sedang kalian tidak mengetahui. (QS. Al-Baqarah 216)

Maka setelah ini wahai jiwa, jangan kau hanyut dalam nestapa jiwa berkepanjangan terhadap apa-apa yang luput darimu. Setelah ini harus benar-benar difikirkan bahawa apa-apa yang kita rasa perlu di dunia ini harus benar-benar perlu bila ada kesesuaiannya dengan harapan kita akan bahagia di akhirat. Kerana seorang mukmin tidak hidup untuk dunia tetapi menjadikan dunia untuk mencari hidup yang sesungguhnya: hidup di akhirat kelak!

Maka sudahlah, jangan kau tangisi apa yang bukan milikmu!

Kredit : Lukman Abd Aziz (Olahan semula : Penghulu)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...